Saturday, October 19, 2013

pre

asalnya aku hendak borakkan tentang kecenderungan manusia yakni kita sendiri (andai kita yakin kita bukan binatang) dalam menjatuhkan hukum sesama kita.

prejudis.
ejaan inggeris: prejudice.
asal perkataan: prejudge.

'pre' adalah sejenis prefix (imbuhan awal) yang memberi makna "belum" atau "mentah". lebih tepat-- "prior to" atau "in advance of".

'judge' dalam perbicangan ini adalah verb yang bermaksud "menghukum".

bila digabungkan, 'prejudge' adalah hukuman yang jatuh tanpa pertimbangan masak2.

dalam bahasa kampung--
main hentam.
asal cakap.
suka hati main petik.

pick your choice.

itulah objektifnya ketika aku capai kekunci ini.
kemudian aku terberhenti.
seterusnya aku senyum sendiri.

"dah beratus kali aku tulis tentangnya. nak cakap dengan rhetorik bagaimana lagi?"

*senyum*

orang cuma hendak baca APA yang mereka HENDAK baca.
orang cuma hendak dengar APA yang mereka HENDAK dengar.
bagilah segala hujah yang paling sahih dalam dunia pun--
kalau dipilih untuk dibutapekakkan--
tetap terbiarkan.

*pause*

"yang ini PUN dah beratus kali aku tulis".
haha.

apa yang aku hendak cakap di sini adalah:
aku takkan berpatah ke belakang.
aku teguh dengan apa yang aku rasa berbaloi untuk diperjuang.

aku akui aku ini jauh dari syurga--
namun kalaulah kebaikan2 begini mampu membuat tuhan berkata "ada kebaikan sebesar biji sawi di dalam dia"--
aku rasa this kinda thing is worth a try.

kita semua pendosa, kawan2 sekalian.
kita semua ada cela, adik2 dan ibu2 juga bapa2 yang budiman.

23 jam beribadah dan 1 jam tidur setiap hari PUN belum ada pasti ada 1 saat di antaranya yang diangkat tembus ke langit.
kita tidak tau kita di mana di mata tuhan.
kita tidak layak merasa yakin kita ini terselamatkan.

maka soalan seterusnya--
andai kita SENDIRI belum pasti mana duduknya--
bagaimana mudah2 kita cakap2 tentang orang dan posisi mereka..?

kan..?

kemudian mereka terpecahbelah dalam urusan agamanya menjadi beberapa golongan--
setiap golongan--
dengan apa yang mereka ada--
berbangga.

maka biarlah mereka dalam kesesatan mereka sampai waktunya.

al mu'minuun, ayat 53.

menemui sekalian manusia yang begitu diuntungkan dengan hidayah allah,
aku seru agar kita berhenti menghukum sesama kita--
terutama kita rasa lebih rendah dari kita (kononnya).

kasihankan.
dan doakan.
cukup.

usah berbangga dengan kebaikan yang tidak pun menjanji apa--
selain kerugian.

kasihankan.
dan secara diam2 kita doakan.

ayah mertua aku selalu pesan,
selesai solat ketika berdoa--
bacakan dengan niat:

rabbanaa
aatinaa fiddunyaa hasanah
wafil aakhirati hasanah
waqinaa 'azaabannaar

wahai tuhan kami
berilah kami di dunia ini-- kebaikan
dan di akhirat-- kebaikan
dan peliharalah kami dari azab api neraka

al baqarah, ayat 201

ayah mertua aku akan selalu cakapkan:
kenapa kita minta "kami" dan bukan "aku"?
itu doa kita.
buat apa kita minta untuk orang lain pula?

dan dia jawabkan:
sebab doa yang tidak diketahui itu doa yang dimakbulkan.
kalau kita doakan orang, insyaAllah tuhan perkenan kerana dia tidak tahu.
ikhlaskan.

mana tau,
ada orang doakan untuk kita--
dan doa dia pula diperkenan.

*senyum*

indahnya konsep berkasih-sayang sesama strangers yang tuhan ajarkan.
kan...?

maka sebelum aku khatamkan tulisan panjang kali ini,
izinkan aku selitkan dua ayat yang mampu menjadi tulang belakang tulisan ini:

hidayah orang--
bukan hak kita untuk pertikaikan bila dan bagaimana.

apa yang layak untuk kita--
hanyalah saling mendoakan dan mengharap kita semua sama2 berpimpin ke syurga.

dan oleh kerana pembaca di sini terbelah dua--
satu yang reti metafora,
dan satu lagi yang literal keras--
aku bagikan dua2 hujah--
agar jelas.

metafora.

allah itu cahaya semesta langit dan bumi.

misalan cahayanya
seperti lubang yang tidak tembus di dalamnya pelita.

pelita itu di dalam kaca--
kaca itu seakan bintang yang berkilauan;

ia dinyalakan dari pohon zaitun yang diberkati--
tidak di timur dan tidak di barat--
hampir2 minyaknya bersinar walau tidak menyentuh api;

cahaya di atas cahaya.

allah memberi petunjuk pada cahayanya akan siapa yang dikehendaki--
dan dijadikan allah perumpamaan untuk manusia--

dan allah dengan setiap sesuatu itu--
maha mengetahui.

an nur, ayat 35.

literal.

dan jikalau tidak atas kurnia allah atas kalian--
dan rahmatnya--
tidaklah bersih di antara kalian seorang pun selamanya.
tapi allah itu--
dia membersihkan siapa yang dia kehendakkan--
dan allah adalah maha mendengar dan maha mengetahui.

an nur, ayat 21

salam sabtu.

moga semuanya baik2 saja.

No comments: